Friday, March 6, 2015

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BMT BUS LASEM, BI WILAYAH III (BALI & NUSRA), KEWIRAUSAHAAN MR. KUTA

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BMT BUS LASEM, BI WILAYAH III (BALI & NUSRA), KEWIRAUSAHAAN MR. KUTA


LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
BMT BUS LASEM, BI WILAYAH III (BALI & NUSRA), KEWIRAUSAHAAN MR. KUTA


 


                           
                                
                    



DISUSUN OLEH
NAMA               :           SETIA ANNISA
NIM                   :           132503049
KELAS              :           PBSB3
JURUSAN         :           D3 PERBANKAN SYARIAH


JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
           

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen pembimbing Kuliah Kerja Lapanggan (KKL) Fakultas Syari’ah UIN WALISONGO SEMARANG telah mengesahkan bahwa:

Nama               : Setia Annisa
Nim                 : 132503049
Fakultas           : Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi               : D3 Perbankan Syariah

Adalah benar-benar telah mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan pada tanggal 13 – 17 oktober 2014 , dan setelah memberikan Bimbingan dan arahan yang secukupnya maka laporan bersangkutan dapat diterima.
Demikian serta keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.







Semarang,28 Oktober 2014
Dosen Pembimbing


Drs. Ghufron Ajib, M.Ag
NIP. 19960325 199203 1 001

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan segala rahmat dan hidayahnya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah kerja lapangan (KKL)  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Perbankan Syari’ah UIN Walisongo Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 13 – 17 oktober 2014 di KJKS BMT Bus Lasem, Jawa Tengah, BANK INDONESIA kantor Wilayah III Bali-Nusa Tenggara dan di Kewirausahaan Mr.Kuta Kuta, Bali. Melalui pengantar ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari semua pihak yang telah bersedia membantu dalam pelaksanaan kegiatan KKL ini. Atas dukungan dan motivasi yang diberikan baik secara spiritual maupun moral. Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bp.Dr Imam Yahya selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN WALISONGO SEMARANG
2.    Bp.Drs.Wahab.MM selaku ketua Prodi D3 Perbankan Syariah UIN WALISONGO SEMARANG
3.    Bp.Johan Arifin S.Ag.MM selaku Sekretaris Prodi D3 Perbankan syariah
4.    Bp. Drs. Ghufron Ajib, M.Ag, selaku Dosen pembimbing dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam  yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam melaksanakan KKL
5.    BMT BUS LASEM,  BI Wilayah III & MR. KUTA serta semua Karyawan Karyawati BMT BUS LASEM, BI Wilayah III & MR. KUTA
6.    Orang Tua dan Keluarga serta teman-teman seperjuangan yang melaksanakan KKL yang memberi dukungan dan doa
Semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini memberi manfaat bagi Masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya.
Semarang, 28 Oktober2014   
Penulis

Setia Annisa N132503049
DAFTAR ISI



























BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Kegiatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo semarang adalah perguruan tinggi yang memberikan pengajaran mengenai pendidikan islam. Serta menjadi pusat untuk memperdalam ilmu baik dalam ilmu pendidikan islam maupun pengetahuan yang beraneka ragam jenisnya. Ada lima fakultas yang bisa dijadikan tempat untuk para mahasiswa berkompetisi diantaranya Fakultas Syari’ah, Tarbiyah, Dakwah, Ushuludin, dan Ekonomi dan Bisnis Islam. Dengan adanya lima fakultas tersebut diharapkan bisa mencetak sarjana-sarjana yang berakhlakul karimah, unggul serta kompetitif sesuai dengan Visi dari UIN Walisongo Semarang.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi di UIN Walisongo Semarang, maka diselenggarakan kegiatan-kegiatan baik berbentuk ketrampilan maupun tugas-tugas lain yang berupa kerja praktek dalam rangka uji teori yang telah diperoleh mahasiswa selama aktif di bangku kuliah, serta untuk meningkatkan profesionalisme ketrampilan yang sesuai dengan fakultas ataupun jurusan studi yang dimasuki para mahsiswa. Diantara kegiatannya seperti Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
            Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu UIN Walisongo semarang adalah agenda rutin yang dilaksanakan 1,5 tahun sekali yang di ikuti oleh seluruh mahasiswa  fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam semester 3 IAIN Walisongo Semarang khususnya jurusan D3 Perbankan Syariah yang bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan yang didapatkan sebagai pelengkap materi perkuliahan. Dalam kegiatan KKL terpadu ini kami mengunjungi salah satu lembaga keuangan Mikro yaitu BMT BUS LASEM, BI WILAYAH III, dan MR. KUTA. Diharapkan kepada para mahasiswa setelah ada kegiatan ini mereka dapat lebih mengetahui tentang lembaga keuangan syariah di Indonesia khususnya koperasi maupun perbankan. Agar dapat membedakan keuangan syariah dengan konvensional setelah kegiatan KKL  dilaksanakan  diperlukanya adaanya laporan  KKL yang merupakan tugas mahasiswa yang harus dipenuhi dan juga merupakan salah satu syarat kelulusan karena KKL merupakan salah satu program pelaksnaan kerja lapangan  yang harus di ikuti oleh mahasisiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang.

1.2  Tujuan Kegiatan
Sesuai dengan Visi dan Misi dari UIN Walisongo Semarang yang selalu harus diwujudkan. Pada umumnya, Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bertujuan untuk menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya pada Jurusan D3 perbankan syari’ah serta realitas pofesi pada masing-masing jurusan. Selain itu, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) juga berrtujuan untuk mendapatkan pengalaman nyata dari Instansi, Lembaga atau organisasi yang berkaitan dengan disiplin keilmuan dan kompetensi yang dikembangakan pada program studi. Serta bertujuan sebagai salah satu upaya koreksi pengetahuan teoritik karena memang hukum itu kontekstualisasi dan berubah-ubah mengikuti perubahan masa dan tempat. Tujuan lain KKL yaitu mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tentang dunia kerja yang sebenarnya, mahasiswa dapat mencocokan teori yang telah didapat dibangku perkuliahan dengan kaedaan sebenarnya, mahasiswa dapat membedakan Ekonomi Konvensional dengan Ekonomi Syariah, dan mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang lembaga keuangan Mikro maupun Makro.





BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian, Fungsi dan Tujuan KJKS BMT

BMT  singkatan dari Baitul māl wattamwil. BMT terdiri dari dua istilah yaitu  baitul māl  dan baitul tamwil.  Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti rumah uang dan rumah pembiayaan. Baitul māl lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infaq, dan shodaqoh serta menjalankan sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.[1]  
Menurut Makhalul ‘Ilmi, secara istilah pengertian baitul māl adalah lembaga keuangan berorientasi sosial keagamaan yang kegiatan utamanya menampung serta menyalurkan harta masyarakat berupa zakat, infak, shodaqoh (ZIS) berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan Al Qur’an dan sunnah Rasul Nya, dan pengertian dari baitul tamwil adalah lembaga keuangan yang kegiatannya  menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan (simpanan) maupun deposito dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah melalui mekanisme yang lazim dalam dunia perbankan.[2]
Sedangkan menurut Muhammad, pengertian baitul māl adalah suatu badan yang bertugas mengumpulkan, mengelola serta menyalurkan zakat, infak, dan shodaqoh yang bersifat social oriented, dan baitut tamwil adalah suatu lembaga yang bertugas menghimpun, mengelola serta menyalurkan dana untuk suatu tujuan profit oriented (keuntungan) dengan bagi hasil (qiradh/mudharabah, syirkah/musyarakah), jual beli (bai’u  bitsaman ajil/angsur, murabahah /tunda) maupun sewa (al-al-ijarah).
Dengan demikian BMT sesungguhnya merupakan lembaga yang bersifat sosial keagamaan sekaligus komersial. BMT menjalankan tugas sosialnya dengan cara menghimpun dan membagikan dana masyarakat dalam bentuk  zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) tanpa mengambil keuntungan. Disisi lain ia mencari dan memperoleh keuntungan melalui kegiatan kemitraan dengan nasabah baik dalam bentuk penghimpunan, pembiayaan, maupun layanan-layanan pelengkapnya sebagai suatu lembaga keuangan Islam.
Salah satu lembaga keuangan Islam masa kini yang paling strategis dan fungsional untuk mengentaskan kemiskinan umat adalah KJKS BMT. KJKS BMT adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil yaitu sistem intermediasi keuangan di tingkat mikro yang berbadan hukum koperasi yang didalamnya terdapat Baitul Maal Wat Tamwil yang didalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah .Dari pengertian KJKS-BMT diatas diatas terdapat enam unsur yaitu :
-          Sistem Intermediasi keuangan
-           Tingkat Mikro
-           Berbadan Hukum Koperasi
-           Baitul Tamwil
-          Baitul Maal
-          Prinsip Syariah
Lewat lembaga KJKS BMT, masyarakat miskin dan pedagang kecil akan dilepaskan dari jeratan sistem riba dan mengalihkannya kepada sistem ekonomi Islam yang disebut dengan bagi hasil. Adapun fungsi dan tujuan KJKS BMT :
  • Membantu pengusaha kecil muslim dalam masalah permodalan.
  • Menggeser peranan rentenir yang sangat mencekik.
  • Menyelamatkan tabungan umat Islam dari ancaman bunga dan sekaligus menghindarkan mereka dari perbuatan maksiat.
  • Tersedianya semacam koperasi syariah sebagai alternatif lembaga keuangan umat.
  • Mendirikan, membangun, dan mengembangkan BMT merupakan wujud nyata.
·         Membantu masyarakat dalam urusan perekonomian dan pengorganisasian
·         Membebaskan para anggotanya dari cengkraman renternir yang sebelumnya menjadi tempat bergantungnya permodalan mirko masyarakat
·         Mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan kegiatan ekonominya.
·         Sebagai mediator untuk titipan dana Zakat, Infak dan Shodaqoh serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan aturan dan amanahnya

2.2 Pengertian, Fungsi dan Tujuan BI Wilayah III
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas BI dalam mengatur dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada aspek makroprudensial sistem perbankan secara makro.


Fungsi Bank Indonesia adalah
-          Penghimpun dana
-          Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harga tetap
-          Pelayan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
Tujuan Bank Indonesia adalah
-          mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
-          serta ikut mendorong terpeliharanya kestabilan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
Tujuan tunggal Bank Indonesia adalah  “mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah” Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan/Makroprudensial Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

2.3 Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kewirausahaan
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.[3]



[3] Justin G. Longenecker, & dkk. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I. (2001, Jakarta: Salemba Empat).hal:4
Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1.    Fungsi pokok wirausaha yaitu:
a.    Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
b.    Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c.    Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d.    Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e.     Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
f.     Memilih dsan mernetapkan  kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g.     Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h.    Mencari dan menciptakan cara baru.
i.       Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j.       Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.
2.    Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
a.       Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
b.      Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugiakan masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.




Tujuan wirausaha :
1.      Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
  1. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
  2. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
  3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan’orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.













BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Pembekalan KKL

Pembekalan merupakan langkah awal sebelum pelaksanaan KKL. pembekalan bertujuan untuk memberi gambaran secara utuh, praktis dan global tentang perjalanan KKL sejak permulaan sampai akhir pelaksanaan serta hal–hal penting lainnya yang harus diselesaikan oleh peserta KKL.
Pembekalan dilaksanakan pada
Hari, Tanggal    :    Senin, 6 Oktober 2014
Waktu               :    08.00-12.00 WIB
Tempat              :    Aula 1 Lt.2 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang
Acara                 :    Pembekalan KKL


3.2 BMT KJKS BUS LASEM

            Para mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, jurusan D3 Perbankan Syari’ah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke KJKS BMT BUS LASEM yang dilaksanakan  pada :
        Hari, Tanggal    :    Senin, 13 Oktober 2014
        Waktu               :    10.00-12.00 WIB
        Tempat              :    Aula Lt.3 BMT BUS Lasem
        Acara                :    Sosialisasi Perkembangan BMT Syariah
        Narasumber      :    Bp KH Abdullah Yazid





3.3 BANK INDONESIA

            Para mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, jurusan D3 Perbankan Syari’ah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)  ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III (Bali & Nusa Tenggara) yang dilaksanakan  pada :

        Hari, Tanggal    :    Selasa, 14 Oktober 2014
        Waktu               :    13.00-15.00 WITA
        Tempat              :    Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III (Bali & Nusa Tenggara
        Acara                :    Sosialisasi Kebanksentralan & Edukasi Keuangan
                               Narasumber       :    Ganis Arimurti dan Misa Nugraha Ramadhan (Asisten Manajer Unit Komunikasi dan Pemberdayaan Komunitas)


3.4 OBJEK KEWIRAUSAHAAN MR.KUTA

            Para mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, jurusan D3 Perbankan Syari’ah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)  ke obyek wirausaha Mr.Kuta yang dilaksanakan  pada :

        Hari, Tanggal    :    Rabu, 15 Oktober 2014
        Waktu               :    20.00-23.00 WITA
        Tempat              :    Aula Lt.2 Mr.Kuta Bali
        Acara                :    KKL, pengenalan produk-produk, tanya jawab, dan penyerahan kenang-kenangan
        Narasumber      :    Bunda Ermi (Pemillik Mr. Kuta Bali), Ibu Ummi Nur Aini dan Ibu Handayani


BAB IV
ANALISIS


4.1 KJKS BMT BUS LASEM
KJKS BMT BUS didirikan pada tahun 1996 dengan berbadan hukum Koperasi Serba Usaha (KSU). Dengan berjalannya waktu badan hukum yang semula KSU ini disempurnakan menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSPS). Kemudian disempurnakan lagi menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat Tamwil “Bina Ummat Sejahtera” atau yang biasa kita kenal dengan nama KJKS BMT BUS. Adapun Struktur Organisasinya adalah :
Ketua Pengurus           :   H. Abdullah Yazid
Sekretaris                    :   H. Jumanto Ps, S. Pd
Wakil Sekretaris          :   H. Moh. Ansori, S. Pd
Bendahara                   :   Hj. Maryam Cholil
Wakil Bendahara        :   Imam Prayogo
Pengawas Syariah       :   1. H. Mahmudi S. Ag
                                      2. H. Taufiqurrahman, BA

Visi Dan Misi
VISI
Menjadi lembaga keuangan syariah terdepan dalam pendampingan usaha mikro, kecil dan menengah yang mandiri
MISI
1.      Membangun lembaga jasa keuangan syari'ah yang mampu memberdayakan jaringan ekonomi mikro syari'ah, sehingga menjadikan ummat yang mandiri.
2.      Menjadikan   lembaga jasa keuangan syari'ah yang tumbuh dan berkembang melalui kemitraan yang sinergi dengan lembaga syari'ah lain, sehingga mampu membangun tatanan ekonomi yang penuh kesetaraan dan keadilan.
3.      Mengutamakan mobilitas pendanaan atas dasar ta'awun dari golongan aghniya, untuk disalurkan ke pembiayaan ekonomi mikro, kecil dan menengah serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq dan shodakoh, guna mempercepat proses menyejahterakan ummat, sehingga terbebas dari dominasi ekonomi ribawi.
4.      Mengupayakan peningkatan permodalan sendiri, anggota, pengelola dan segenap potensi ummat, sehingga menjadi lembaga jasa keuangan syari'ah yang sehat dan tangguh.
5.      Mewujudkan lembaga yang mampu memberdayakan, membebaskan dan membangun keadilan ekonomi ummat, sehingga mengantarkan ummat Islam sebagai Khoera Ummat.

MOTO
WAHANA KEBANGKITAN EKONOMI UMMAT”.
Dari Ummat Untuk Ummat Sejahtera Untuk Semua

Kantor Cabang KJKS BMT BUS
 Alamat Kantor Cabang            
1.       Kantor Pusat                     :  Jl. Untung Suropati No. 16 Lasem Telp. 0295 – 532376
2.       Cabang Utama Lasem      :  Jl. Untung Suropati No. 16 Lasem Telp. 0295 – 532376
3.       Cabang Pasar Lasem        :  Jl. Kios Terminal No. 4 Lasem, Telp. 0295 – 532036
4.       Cabang Taman Lasem:  Pertokoan Alun-alun Blok III / 12 Lasem Telp. 0295 – 532429
5.       Cabang Sluke                   :  Jl. Raya Sluke  Telp. 0295 – 4552769
6.       Cabang Pandangan          :  Jl. Pandangan – Sedan No. 3 Pandangan
7.       Cabang Kragan                :  Jl.Raya Kragan No. 14 Kragan Telp. 0295 – 5517697
8.       Cabang Sarang                :  Jl. Raya Sarang No. 27 Bajing Jowo, Sarang Telp. 0295 – 5516444
9.       Cabang Kaliori                 :  Jl. Raya Kaliori No. 19  Kaliori Telp. 0295 – 5523829
10.   Cabang Sumber      :  Jl. Raya  Sumber No. 18 Sumber 0295 – 5544767
11.   Cabang Utama Pati            :  Komplek Pasar Puri, Pati
12.   Cabang Sukolilo       :  Jl. Raya Sukolilo No. 56 Sukolilo, Pati
13.   Cabang Juwana        :  Komp. Pasar Baru II No.1B Juwana
14.   Cabang Tayu                      :  Jl. Ahmad Yani No. 4 Tayu, Pati Telp. 0295 – 4545095
15.   Cabang Utama Blora         :  Jl. Nusantara No. 12 B Telp. 0296 – 531977 Blora
16.   Cabang Randublatung       :  Kios Pasar No. 6 -7 Kel.  Wulung, Randublatung
17.   Cabang Ngawen      :  Ngawen 3 – 1 (Belakang Pasar Ngawen Blora)
18.   Cabang Cepu                     :  Jl. Cepu – Blora Gardu Sapi Wonorejo
19.   Cabang Utama Kudus  :  Ruko Lt. 1B No. 27 Pasar Kliwon Telp. 0291 – 3307327 Kudus
20.   Cabang Dawe                    :Komplek Pasar Piji Blok B No. 74 Dawe Kudus
21.   Cabang Jekulo                    :Komplek Pasar Jekulo Baru Blok X 02 Jekulo Kudus
22.   Cabang Kaliwungu / Kudus: Demangan 10/6 Kaliwungu (sebelah pasar Jetak) Kudus
23.   Cabang Undaan                 :Jl. Kudus – Purwodadi Desa Kalirejo, Undaan, Kudus
24.   Cabang Utama Jepara        :Jl. Terminal Lama Kel. Jobokuto Kec. Jepara Kab. Jepara
                                    Telp. 0291 – 4299785
25.   Cabang Pecangaan             :Jl. Raguklampitan Sub Terminal Pecangaan Kec. Pecangaan
                                    Kab. Jepara Telp. 0291 – 754691
26.   Cabang Kalinyamatan        :Jl. Jepara – Kudus Km. 16 Margoyoso, Kec. Kalinyamatan
                                             Kab. Jepara Telp. 0291 – 755139
27.   Cabang Welahan                :Jl. Cemara Komplek Pasar Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara
                                    Telp. 0291 – 4256195
28.   Cabang Batealit                 :Jl. Raya Taman Batealit – Tahunan Km. 6 Batealit
29.   Cabang Mayong                 :Jln. Jepara – Kudus Ruko Pelemkerep No. 6 Mayong, Jepara
                                    Telp. 0291 – 3396031
30.   Cabang Kelet                     :Jl. Raya Kelet RT. 15 RW 12 Kec. Keling   
31.   Cabang Utama Demak       :  Komplek Pasar Bintoro A Lt. 2 No. 10 Demak
32.   Cabang Sayung                  :  Komplek Ruko Pasar Sayung Demak Telp. 024 – 6590924
33.   Cabang Buyaran                :  Komplek Pasar Buyaran, Karangtengah, Demak
34.   Cabang Mranggen              :  Kios Pasar Baru Mranggen No. 22 Mranggen, Demak Telp. 024 – 74031777
35.   Cabang Karangawen          :  Jl. Raya Purwodadi – Semarang 2/2 Brambang, Karangawen, Demak
36.   Cabang Dempet                 : Jl Raya Dempet-Mintreng, Desa Botosengon Rt 1 Rw2,     Kecamatan Dempet Kab Demak
37.   Cabang Utama Purwodadi :  Jl. Dr. Sutomo No. 13 Purwodadi Telp. 0292 – 421959
38.   Cabang Nambuhan            :  Jl. Danyang – Kuwu Km 12 Nambuhan
39.   Cabang Gabus                    :  Jl. Gatot Subroto No. 66 A Sulursari
40.   Cabang Wolo                     :Jl. Anggrek Raya No. 18 Wolo Penawangan
41.   Cabang Geyer                    :  Jl. Purwodadi – Solo Km. 17 Gundih
42.   Cabang Tawangharjo         :  Jl. Raya Purwodadi – Blora Km 10 Tawangharjo
43.   Cabang Ginggang              :Pasar Jeketro Kec. Gubug
44.   Cabang Gubug                   :Jl. Bhayangkara No. 16 Gubug Telp. 0292 – 533903
45.   Cabang Jambon                  :Pasar Jambon Kec. Pulokulon
46.   Cabang Kradenan              :Jl. Raya Kradenan 34 Kradenan, Telp. 0292 – 533442
47.   Cabang Tuko                      :Jl. Cendrawasih Pasar Tuko, Pulokulon Telp. 0292 – 7791742
48.   Cabang Toroh                    :  Jl. Raya Purwodadi – Solo, Desa Depok Selatan 5/2, Toroh
49.   Cabang Kalijambe              :Jl. Raya Purwodadi – Solo Km 12 RT 01
                                                Desa Jetiskarangpung Kec. Kalijambe Kabupaten Sragen
50.   Cabang Masaran                :  Pertokoan Pasar No. 2 Jl. Raya Masaran Kauman 2/1 Masaran Dan masih banyak cabang didaerah-daerah lainnya

4.1.1        Produk dan analisis di BMT BUS Lasem



A.           Model Pembiayaan di BMT Bina Ummat Sejahtera


1.             Mudhorobah (Modal Kerja)
Akad pembiayaan antara dua pihak, di mana BMT sebagai Shohibul Maal (penyedia modal) dan anggota sebagai Mudlorib (pengelola usaha). Atas kerja sama ini berlaku sistem bagi hasil dengan ketentuan nisbah sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
2.             Bai’ Bitsaman Ajil (Jual Beli)
Akad pembiayaan dengan sistem pengadaan barang.BMT mendapatkan margin (keuntungan) yang telah disepakati dan dibayar dengan sistem angsuran dalam jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak.
3.             Ijaroh (Jasa)
Akad pembiayaan dengan prinsip sewa-menyewa ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota untuk menyewa asset pribadi maupun usaha, dengan pemberian ujroh yang disepakati kedua belah pihak serta jangka waktu sesuai kesepakatan.

4.             Qordul Hasan (Kebajikan)
Pembiayaan anggota yang bertujuan untuk kebajikan dengan pertimbangan sosial yang tidak dikenakan bagi hasil ataupun margin.Anggota hanya diwajibkan mengembalikan pokok pinjamannya saja.
Syarat-syarat Pembiayaan:
a.              Mengisi formulir pengajuan pembiayaan.
b.              Melampirkan fotokopi identitas diri (KTP/ SIM).
c.              Melampirkan Kartu Keluarga.
d.             Melampirkan fotokopi agunan (BPKP Kendaraan/ Sertifikat).
e.              Bersedia disurvey.

B.       Produk Simpanan BMT Bina Ummat Sejahtera



1.    Si Rela
·      Simpanan anggota yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang memungkinkan anggota dapat melakukan transaksi penyimpanan atau penarikan setiap saat.
·      Setoran awal minimal Rp 10.000,- setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,-.
·      Nisbah bagi hasil diperhitungkan 30% dari pendapatan KJKS BMT BUS tiap bulannya.
2.    Si Suka
·      Simpanan anggota yang diwujudkan dalam bentuk investasi berdasarkan prinsip syariah dengan jangka waktu: 1 bulan nisbah 35%, 3 bulan nisbah 40%, 6 bulan nisbah 45%, dan 12 bulan nisbah 50%.
·      Setoran minimal Rp 500.000,-
3.    Si Sidik
·      Simpanan anggota yang dikelola melalui prinsip syariah untuk mendukung perencanaan biaya pendidikan.
·      Penarikan dilakukan setiap tahun ajaran baru atau akhir periode pendidikan sesuai kesepakatan.
·      Setoran simpanan disesuaikan dengan kelas yang diminati:
ü Kelas A sebesar Rp 150.000,-
ü Kelas B sebesar Rp 100.000,-
ü Kelas C sebesar Rp 50.000,- atau
ü Sekali setoran sebesar Rp 5.000.000,- yang dilakukan di depan, saat awal melakukan akad.
4.    Si Haji
·      Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota yang berminat mewujudkan keinginan untuk beribadah haji.
·      Penarikan dilakukan menjelang pelaksanaan ibadah haji.
·      Setoran awal minimal Rp 500.000,- dan setoran selanjutnya Rp 100.000,-
·      Nisbah bagi hasil 30% dari pendapatan KJKS BMT BUS tiap bulannya.
5.    Si Aqur
·      Simpanan anggota yang dialokasikan untuk niat berqurban.
·      Setoran awal sebesar Rp 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp 50.000,-
·      Penarikan simpanan dapat dilakukan satu bulan menjelang Hari Raya Idul Adha.
·      Nisbah bagi hasil 25% dari pendapatan KJKS BMT BUS tiap bulannya.
6.    Si Safa
·      Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota dan dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Yadlomanah.
·      Setoran dilakukan setiap satu bulan sekali dengan jangka waktu 36 bulan.
·      Setoran ditentukan sebesar Rp 250.000,- per bulan.
·      Simpanan dibagikan secara keseluruhan kepada anggota pada akhir periode atau pada bulan ke-36.
7.    Si Marwa
·      Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota dan dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Yadlomanah.
·      Setoran dilakukan setiap satu bulan sekali dengan jangka waktu 30 bulan.
·      Setoran ditentukan sebesar Rp 25.000,- per bulan.
·      Setiap bulan dilakukan Qur’ah untuk satu anggota.
·      Simpanan dibagikan secara keseluruhan kepada anggota pada akhir periode atau pada bulan ke-30.
8.    Si Tara
·      Simpanan anggota yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang memungkinkan anggota dapat melakukan transaksi penyimpanan atau penarikan setiap saat di semua kantor Cabang atau Kantor BMT anggota Si Tara.
·      Setoran awal minimal Rp 25.000,- setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,-
·      Setiap anggota diberikan fasilitas kartu ATM.
4.2 BANK INDONESIA
STATUS & KEDUDUKAN BANK INDONESIA
Lembaga Negara Yang Independen
            Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah UUD baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia no. 6/2009. Undang-Undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga Negara yang independen dalam melaksakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintahan dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam UU ini.
            Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana dientukan dalam Undang-Undang tersebut. Pihak luar tidak dibeanarkan mencampuri pelaksaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
VISI,MISI, & SASARAN STRATEGIS BANK INDONESIA
Visi
``Menjadi lembaga Bank Sentral yang kredibel dan terbaik diregional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.``

Misi
o   Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektifitas transmisi kebijakan        moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
o   Mendorong system keuangan nasiona bekerja secara efektif dan efesien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional
o   Mewujudkan system pembayaran yang aman, efisien, dan lancer yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
o   Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksankan tugas yang dimanfaatkan.
KANTOR PERWAKILAN BI WILAYAH III (BALI & NUSRA)
VISI & MISI KPw BI WILAYAH III (BALI & NUSRA)
Visi
Menjadi kantor perwakilan yang kreditbel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif pada pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
Misi
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah , stabilitas sistem keuangan, efektifitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.

KANTOR PERWAKILAN BI WILAYAH III (BALI & NUSRA)
Jl. Letda Tantular, No. 4 Renon
DENPASAR
4.2.1        Struktur Organisasi
Bagan 1. Struktur Organisasi BI









4.2.2   Produk Pokok dan Analisis KPw BI Wilayah III (Bali & Nusra)
1.      Kajian ekonomi dan keuangan regional wilayah dan atau provinsi diwilayah kerjanya.
2.      Hasil riset, penyeksi dan asesmen ekonomi dan keuangan daerah.
3.      Fasilitas pengendalian inflasi dan pembangunan ekonomi daerah, melaui tim pengendali inflasi daerah.
4.      Melaksanakan program
-          Makropdensial
-          Pelaksanaan dan pemerataan keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang  inklusif dan
-          Pemberdayaan JMKM
5.      Terselenggaranya
-          Distribusi, layanan, dan pengolahan uang rupiah diwilayah kerjanya dan
-          Distribusi, layanan, dan pengolahan uang rupiah di area distribusinya (khusus bagi KPw wilayah yang menjadi depo kas)
6.      Pemberian, pencabutan, dan pembatalan ijin penyelenggaraan jasa pengelolaan uang rupiah dan kegiatan terkait seperti :
-          Penyelenggaraan kegiatan pengolahan uang (cash processing)
-          Penyelenggaraan kegiatan kas titipan
7.      Pengawasan pengelolaan uang rupiah diwilayah kerjanya
8.      Terselenggaranya
-          Kliring diwilayah kerjanya
-          Layanan RTGS diwilayah kerjanya
9.      Pemberian, perebutan, dan pembatalan ijin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran dan kegiatan terkait, seperti
-          Sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh pihak selain Bank Indonesia, missal Kegiatan Usaha Pengiriman Uang Dan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
-          Penyelenggaraan kliring dan penyelesaian akhir diluar SKNBI dan BI-RTGS
-          Pedagang valuta asing
10.  Pengawasan jasa sistem pembayaran diwilayah kerjanya.


4.3 OBJEK KEWIRAUSAHAAN MR.KUTA BALI
            Mr.Kuta adalah perusahaan dengan legalitas resmi yang sudah berdiri dari tahun 1989, bergerak pada beberapa bidang usaha seperti :
1.      Mr Kuta Cargo
2.      Mr Kuta Garment
3.      Mr Kuta Surf
4.      Mr Kuta Craft
5.      Mr Kuta Furniture
6.      Mr Kuta Bali Oleh-Oleh Khas Bali
Produk Pokok Mr Kuta Bali
Proses Produk Kaos Original Mr Kuta Bali
1.      Menentukan bahan material
2.      Checking material
3.      Membuat patrun
4.      Membuat pola
5.      Memotong material sesuai pola
6.      Jarit bahan
Jenis Bahan
Combed, carded, TC, PE, Lyra, dll
Penentuan Jenis Bahan Untuk Produksi
1.      Kaos warna putih (fancy)
2.      Dasar gelap (rubber)
3.      Warna lain (discharge)
4.      Flock (bludru)
5.      Foil/ mengkilat
6.      Plastisol
Desings
1.      Membuat design
2.      Pecah design
3.      Abdruk film
4.      Screen
5.      Penentuan warna desingn
6.      Proses produksi
Awal mula bisnis dari pedagang asongan/ pedagang yang berada di tepi pantai. Mengapa dinamakan Mr.Kuta? karena orang-orang yang ingin membeli produknya tidak tahu namanya, kemudia mereka menyebutnya dengan Mr.Kuta. Selanjutnya pedagang ini membuat took kecil-kecilan dari menjual kacamata dengan modal 3000 dijual 100.000, mencari peluang lagi dengan menjual jaket kulit dan terus berinovasi.
           













BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari Pemaparan diatas, penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1.                  Adanya Pembekalan sangat membantu para peserta KKL (Kuliah Kerja Lapangan) untuk mengetahui secara global tempat-tempat yang akan dikunjungi dan penjelasan teknis. Hal ini dimaksudkan sebagai bekal untuk terjun langsung ke lapangan.
2.                  Lembaga keuangan syariah di indonesia tumbuh dan berkembang pesat ditengah tengah masyarakat non muslim dikarenakan metode yang di gunakan adalah prinsip syariah tanpa mengandung unsur riba(bunga).
3.                  BMT merupakan kegiatan yang dilakukan oleh LSM kemudian di akomudir oleh pemerintah dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS),  Jadi BMT itu adalah KJKS.
3.2 Saran
Dengan berakhirya kuliah kerja lapangan (KKL) ini penulis mengharapkan :
-                     Adanya peningkatan kualitas operasional dan pelayanan di lembaga keungan syariah maupun perbankan di indonesia
-                     Meningkatkan pelayanankepada para nasabah,tidakmembuatnasabah menunggu    lama serta lebih ditingkatkan keramahannya.
-                     Mempekerjakan tenaga-tenaga ahli dan professional sehingga pelayanan bisa menjadi lebih maksimal.
Dan sebagai mahasiswa jurusan perbankan syari’ah mengharapkan kepada generasi-generasi penerus agar lebih cakap dalam segala persoalan yang dihadapi dalam perbankan syari’ah, sehingga bisa menjadi generasi yang handal dan profesional dan tidak lupa pada asas-asas syari’at Islam dan perbankan Islam lebih maju dan lebih berkembang di masa mendatang.

3.3 Penutup

            Puji syukur alhamdulillah sebagai kata akhir pembahasan laporan KKL. Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan pengetahuan, sehingga dalam penulisan laporan ini banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini.
Semoga laporan kuliah kerja lapangan (KKL) ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.






















DAFTAR PUSTAKA


[1] Heri Sudarsono, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Cet. 2, Yogyakarta Ekonisia,
2 Makhalul Ilmi, ,2002. Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Cet.1,Yogyakarta, UII Press
3 Justin G. Longenecker, & dkk. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I. Jakarta: Salemba Empat




[1] Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Cet. 2, Yogyakarta Ekonisia, 2004,  hal 96
[2]Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Cet.1,Yogyakarta, UII Press,2002 hal 64.

3 comments:

  1. terimah kasih ya mba. saya banyak mengambil contoh dari artikel ini, karena tempat kkl sama, saya di bmt bus cabang kragan rembang semarang. sangat bermanfaat artikelnya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama sama :) alhamdulillah jika dpt membantu hehe

      Delete
  2. TERIMAKASIH WISNU, ATAS KOMENT-NYA....

    ReplyDelete