LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BMT BUS LASEM, BI WILAYAH III (BALI & NUSRA), KEWIRAUSAHAAN MR. KUTA
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
(KKL)
BMT
BUS LASEM, BI WILAYAH III (BALI & NUSRA), KEWIRAUSAHAAN MR. KUTA
DISUSUN OLEH
NAMA : SETIA ANNISA
NIM : 132503049
KELAS : PBSB3
JURUSAN : D3 PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN
PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan
dibawah ini adalah Dosen pembimbing Kuliah Kerja Lapanggan (KKL) Fakultas
Syari’ah UIN WALISONGO SEMARANG telah mengesahkan bahwa:
Nama :
Setia Annisa
Nim : 132503049
Fakultas : Ekonomi
dan Bisnis Islam
Prodi : D3 Perbankan Syariah
Adalah benar-benar telah
mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan pada tanggal
13 – 17 oktober 2014 , dan setelah memberikan Bimbingan dan arahan yang
secukupnya maka laporan bersangkutan dapat diterima.
Demikian serta keterangan
ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang,28 Oktober 2014
Dosen Pembimbing
Drs. Ghufron Ajib, M.Ag
NIP. 19960325 199203 1 001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin,
puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan segala rahmat dan
hidayahnya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah kerja lapangan
(KKL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi Perbankan Syari’ah UIN Walisongo Semarang yang dilaksanakan pada tanggal
13 – 17 oktober 2014 di KJKS BMT Bus Lasem, Jawa
Tengah, BANK INDONESIA kantor Wilayah
III Bali-Nusa Tenggara dan di Kewirausahaan Mr.Kuta Kuta,
Bali. Melalui pengantar ini
penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak akan
berhasil tanpa adanya bantuan dari semua pihak yang telah bersedia membantu dalam
pelaksanaan kegiatan KKL ini. Atas dukungan dan motivasi yang diberikan baik
secara spiritual maupun moral. Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Bp.Dr Imam Yahya selaku
Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN WALISONGO SEMARANG
2. Bp.Drs.Wahab.MM selaku ketua Prodi D3 Perbankan Syariah UIN WALISONGO SEMARANG
3. Bp.Johan Arifin S.Ag.MM selaku Sekretaris Prodi D3
Perbankan syariah
4.
Bp. Drs. Ghufron Ajib, M.Ag, selaku Dosen
pembimbing dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada penulis dalam melaksanakan KKL
5. BMT BUS
LASEM, BI Wilayah III & MR. KUTA serta semua Karyawan Karyawati BMT BUS LASEM, BI Wilayah III
& MR. KUTA
6. Orang Tua dan Keluarga serta teman-teman seperjuangan yang melaksanakan KKL yang memberi dukungan dan doa
Semoga Laporan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) ini memberi manfaat bagi Masyarakat pada umumnya dan
pembaca pada khususnya.
Semarang, 28 Oktober2014
Penulis
Setia Annisa N132503049
DAFTAR ISI
B. SARAN30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Kegiatan
Universitas Islam
Negeri (UIN) Walisongo semarang adalah perguruan tinggi
yang memberikan pengajaran mengenai pendidikan islam. Serta menjadi pusat untuk
memperdalam ilmu baik dalam ilmu pendidikan islam maupun pengetahuan yang
beraneka ragam jenisnya. Ada lima
fakultas yang bisa dijadikan tempat untuk para mahasiswa berkompetisi
diantaranya Fakultas Syari’ah, Tarbiyah, Dakwah, Ushuludin, dan Ekonomi dan Bisnis Islam. Dengan
adanya lima fakultas tersebut diharapkan bisa mencetak
sarjana-sarjana yang berakhlakul karimah, unggul serta kompetitif sesuai dengan
Visi dari UIN
Walisongo Semarang.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi di UIN Walisongo Semarang, maka
diselenggarakan kegiatan-kegiatan baik berbentuk ketrampilan maupun tugas-tugas
lain yang berupa kerja praktek dalam rangka uji teori yang telah diperoleh
mahasiswa selama aktif di bangku kuliah, serta untuk meningkatkan
profesionalisme ketrampilan yang sesuai dengan fakultas ataupun jurusan studi
yang dimasuki para mahsiswa. Diantara kegiatannya seperti Kuliah Kerja Lapangan
(KKL), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu UIN Walisongo semarang adalah
agenda rutin yang dilaksanakan 1,5 tahun sekali yang di ikuti oleh seluruh
mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam semester 3 IAIN Walisongo Semarang khususnya jurusan D3
Perbankan Syariah yang bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta
menambah wawasan dan pengetahuan yang didapatkan sebagai pelengkap materi
perkuliahan. Dalam kegiatan KKL terpadu ini kami mengunjungi salah satu lembaga
keuangan Mikro yaitu BMT BUS
LASEM, BI
WILAYAH III, dan MR. KUTA. Diharapkan kepada para
mahasiswa setelah ada kegiatan ini mereka dapat lebih mengetahui tentang
lembaga keuangan syariah di Indonesia khususnya koperasi maupun perbankan. Agar
dapat membedakan keuangan syariah dengan konvensional setelah kegiatan KKL dilaksanakan diperlukanya adaanya laporan KKL yang merupakan tugas mahasiswa yang harus
dipenuhi dan juga merupakan salah satu syarat kelulusan karena KKL merupakan
salah satu program pelaksnaan kerja lapangan
yang harus di ikuti oleh mahasisiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang.
1.2
Tujuan Kegiatan
Sesuai dengan Visi dan Misi dari UIN Walisongo Semarang yang selalu harus
diwujudkan. Pada umumnya, Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bertujuan untuk
menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
khususnya pada Jurusan D3 perbankan syari’ah serta realitas pofesi pada
masing-masing jurusan. Selain itu, Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) juga berrtujuan untuk mendapatkan pengalaman nyata dari
Instansi, Lembaga atau organisasi yang berkaitan dengan disiplin keilmuan dan
kompetensi yang dikembangakan pada program studi. Serta bertujuan sebagai salah
satu upaya koreksi pengetahuan teoritik karena memang hukum itu
kontekstualisasi dan berubah-ubah mengikuti perubahan masa dan tempat. Tujuan
lain KKL yaitu mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tentang
dunia kerja yang sebenarnya, mahasiswa dapat mencocokan teori yang telah
didapat dibangku perkuliahan dengan kaedaan sebenarnya, mahasiswa dapat
membedakan Ekonomi Konvensional dengan Ekonomi Syariah, dan mahasiswa dapat
menambah pengetahuan tentang lembaga keuangan Mikro maupun Makro.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian, Fungsi dan Tujuan
KJKS BMT
BMT singkatan dari Baitul māl wattamwil. BMT
terdiri dari dua istilah yaitu baitul māl dan baitul
tamwil. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti rumah
uang dan rumah pembiayaan. Baitul māl lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infaq, dan
shodaqoh serta menjalankan sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana
komersial.[1]
Menurut Makhalul ‘Ilmi, secara istilah pengertian baitul
māl adalah lembaga keuangan berorientasi sosial keagamaan yang kegiatan
utamanya menampung serta menyalurkan harta masyarakat berupa zakat, infak,
shodaqoh (ZIS) berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan Al Qur’an dan
sunnah Rasul Nya, dan pengertian dari baitul tamwil adalah lembaga
keuangan yang kegiatannya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
tabungan (simpanan) maupun deposito dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam
bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah melalui mekanisme yang lazim
dalam dunia perbankan.[2]
Sedangkan menurut Muhammad, pengertian baitul māl
adalah suatu badan yang bertugas mengumpulkan, mengelola serta menyalurkan zakat,
infak, dan shodaqoh yang bersifat social oriented, dan baitut
tamwil adalah suatu lembaga yang bertugas menghimpun, mengelola serta
menyalurkan dana untuk suatu tujuan profit oriented (keuntungan) dengan
bagi hasil (qiradh/mudharabah, syirkah/musyarakah), jual beli (bai’u
bitsaman ajil/angsur, murabahah /tunda) maupun sewa (al-al-ijarah).
Dengan demikian BMT sesungguhnya merupakan lembaga yang
bersifat sosial keagamaan sekaligus komersial. BMT menjalankan tugas sosialnya
dengan cara menghimpun dan membagikan dana masyarakat dalam bentuk zakat,
infaq, dan shodaqoh (ZIS) tanpa mengambil keuntungan. Disisi lain ia mencari
dan memperoleh keuntungan melalui kegiatan kemitraan dengan nasabah baik dalam
bentuk penghimpunan, pembiayaan, maupun layanan-layanan pelengkapnya sebagai
suatu lembaga keuangan Islam.
Salah
satu lembaga keuangan Islam masa kini yang paling strategis dan fungsional
untuk mengentaskan kemiskinan umat adalah KJKS BMT. KJKS BMT adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul
Maal Wat Tamwil yaitu sistem intermediasi keuangan di tingkat mikro yang
berbadan hukum koperasi yang didalamnya terdapat Baitul Maal Wat Tamwil yang
didalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah .Dari
pengertian KJKS-BMT diatas diatas terdapat enam unsur yaitu :
-
Sistem Intermediasi
keuangan
-
Tingkat Mikro
-
Berbadan Hukum
Koperasi
-
Baitul Tamwil
-
Baitul Maal
-
Prinsip Syariah
Lewat
lembaga KJKS BMT, masyarakat miskin dan pedagang kecil akan dilepaskan dari
jeratan sistem riba dan mengalihkannya kepada sistem ekonomi Islam yang disebut
dengan bagi hasil. Adapun fungsi dan tujuan KJKS BMT :
- Membantu pengusaha kecil muslim dalam masalah permodalan.
- Menggeser peranan rentenir yang sangat mencekik.
- Menyelamatkan tabungan umat Islam dari ancaman bunga dan sekaligus menghindarkan mereka dari perbuatan maksiat.
- Tersedianya semacam koperasi syariah sebagai alternatif lembaga keuangan umat.
- Mendirikan, membangun, dan mengembangkan BMT merupakan wujud nyata.
·
Membantu masyarakat
dalam urusan perekonomian dan pengorganisasian
·
Membebaskan para
anggotanya dari cengkraman renternir yang sebelumnya menjadi tempat
bergantungnya permodalan mirko masyarakat
·
Mendorong kegiatan
menabung dan pembiayaan kegiatan ekonominya.
·
Sebagai
mediator untuk titipan dana Zakat,
Infak dan Shodaqoh serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan aturan dan
amanahnya
2.2 Pengertian, Fungsi dan Tujuan
BI Wilayah III
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche
Bank) adalah bank
sentral Republik Indonesia. Sebagai
bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh
tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi
perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas
BI dalam mengatur dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada
aspek makroprudensial sistem
perbankan secara makro.
Fungsi Bank Indonesia
adalah
-
Penghimpun
dana
-
Penyalur
dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harga
tetap
-
Pelayan
jasa bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu lintas pembayaran uang”
melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek
wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
Tujuan Bank Indonesia adalah
-
mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah
-
serta ikut mendorong terpeliharanya
kestabilan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan
Tujuan tunggal Bank Indonesia adalah “mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah” Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan/Makroprudensial
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
2.3 Pengertian, Fungsi dan Tujuan
Kewirausahaan
Wirausaha adalah seorang pembuat
keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas.
Sebagaian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita
akan datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk
mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.[3]
[3] Justin G. Longenecker, & dkk. Kewirausahaan
Manajemen Usaha Kecil Buku I. (2001, Jakarta: Salemba Empat).hal:4
Setiap Wirausaha memiliki fungsi
pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok
wirausaha yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan
sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang
diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari
luar).
f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g. Mengendalikan secara efektif dan
efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta
mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan barang dan jasa tersebut
untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan
keuntungan maksimal.
2.
Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan
peluang usaha.
b. Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugiakan masyarakat maupun merusak
lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
Tujuan
wirausaha :
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
- Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
- Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
- Menumbuhkembangkan kesadaran dan’orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Pembekalan KKL
Pembekalan merupakan langkah awal sebelum pelaksanaan
KKL. pembekalan bertujuan untuk memberi gambaran secara utuh, praktis dan
global tentang perjalanan KKL sejak permulaan sampai akhir pelaksanaan serta
hal–hal penting lainnya yang harus diselesaikan oleh peserta KKL.
Pembekalan dilaksanakan pada
Hari,
Tanggal : Senin, 6 Oktober 2014
Waktu : 08.00-12.00
WIB
Tempat : Aula
1 Lt.2 Kampus 1 UIN
Walisongo Semarang
Acara : Pembekalan KKL
3.2 BMT KJKS
BUS LASEM
Para mahasiswa IAIN Walisongo
Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, jurusan D3 Perbankan Syari’ah
melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke KJKS BMT BUS LASEM yang
dilaksanakan pada :
Hari,
Tanggal : Senin, 13 Oktober 2014
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Aula
Lt.3 BMT BUS Lasem
Acara : Sosialisasi Perkembangan BMT Syariah
Narasumber : Bp KH Abdullah Yazid
3.3 BANK
INDONESIA
Para mahasiswa IAIN Walisongo
Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, jurusan D3 Perbankan Syari’ah
melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah
III (Bali & Nusa Tenggara) yang dilaksanakan pada :
Hari,
Tanggal : Selasa, 14 Oktober 2014
Waktu : 13.00-15.00 WITA
Tempat : Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III (Bali & Nusa Tenggara
Acara : Sosialisasi
Kebanksentralan & Edukasi Keuangan
Narasumber : Ganis Arimurti dan Misa Nugraha Ramadhan (Asisten Manajer Unit
Komunikasi dan Pemberdayaan Komunitas)
3.4 OBJEK
KEWIRAUSAHAAN MR.KUTA
Para mahasiswa IAIN Walisongo
Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, jurusan D3 Perbankan Syari’ah
melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke obyek wirausaha Mr.Kuta yang
dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal :
Rabu, 15 Oktober 2014
Waktu : 20.00-23.00 WITA
Tempat : Aula Lt.2 Mr.Kuta Bali
Acara :
KKL, pengenalan
produk-produk, tanya jawab, dan penyerahan kenang-kenangan
Narasumber : Bunda Ermi (Pemillik Mr. Kuta Bali), Ibu Ummi Nur Aini dan Ibu Handayani
BAB IV
ANALISIS
4.1 KJKS BMT
BUS LASEM
KJKS BMT BUS didirikan pada tahun 1996 dengan berbadan
hukum Koperasi Serba Usaha (KSU). Dengan berjalannya waktu badan hukum yang
semula KSU ini disempurnakan menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSPS). Kemudian
disempurnakan lagi menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat
Tamwil “Bina Ummat Sejahtera” atau yang biasa kita kenal dengan nama KJKS BMT
BUS. Adapun Struktur Organisasinya adalah :
Ketua Pengurus : H. Abdullah Yazid
Sekretaris : H. Jumanto Ps, S. Pd
Wakil Sekretaris : H. Moh. Ansori, S. Pd
Bendahara : Hj. Maryam Cholil
Wakil Bendahara : Imam Prayogo
Pengawas Syariah : 1. H. Mahmudi S. Ag
2. H. Taufiqurrahman, BA
Visi Dan Misi
VISI
Menjadi lembaga keuangan syariah terdepan dalam
pendampingan usaha mikro, kecil dan menengah yang mandiri
MISI
1.
Membangun lembaga jasa keuangan syari'ah yang mampu
memberdayakan jaringan ekonomi mikro syari'ah, sehingga menjadikan ummat yang
mandiri.
2.
Menjadikan lembaga jasa keuangan syari'ah
yang tumbuh dan berkembang melalui kemitraan yang sinergi dengan lembaga
syari'ah lain, sehingga mampu membangun tatanan ekonomi yang penuh kesetaraan
dan keadilan.
3.
Mengutamakan mobilitas pendanaan atas dasar ta'awun
dari golongan aghniya, untuk disalurkan ke pembiayaan ekonomi mikro, kecil dan
menengah serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq dan shodakoh, guna
mempercepat proses menyejahterakan ummat, sehingga terbebas dari dominasi
ekonomi ribawi.
4.
Mengupayakan peningkatan permodalan sendiri, anggota,
pengelola dan segenap potensi ummat, sehingga menjadi lembaga jasa keuangan
syari'ah yang sehat dan tangguh.
5.
Mewujudkan lembaga yang mampu memberdayakan,
membebaskan dan membangun keadilan ekonomi ummat, sehingga mengantarkan ummat
Islam sebagai Khoera Ummat.
MOTO
”WAHANA
KEBANGKITAN EKONOMI UMMAT”.
Dari
Ummat Untuk Ummat Sejahtera Untuk Semua
Kantor Cabang KJKS BMT BUS
Alamat
Kantor Cabang
1.
Kantor Pusat : Jl.
Untung Suropati No. 16 Lasem Telp. 0295 – 532376
2.
Cabang
Utama Lasem : Jl. Untung Suropati No. 16 Lasem Telp. 0295
– 532376
3.
Cabang Pasar Lasem : Jl. Kios Terminal No. 4 Lasem, Telp. 0295 –
532036
4.
Cabang
Taman Lasem: Pertokoan Alun-alun Blok
III / 12 Lasem Telp. 0295 – 532429
5.
Cabang
Sluke : Jl. Raya Sluke Telp. 0295 – 4552769
6.
Cabang
Pandangan : Jl. Pandangan – Sedan No. 3 Pandangan
7.
Cabang
Kragan
: Jl.Raya Kragan No. 14 Kragan Telp.
0295 – 5517697
8.
Cabang
Sarang : Jl. Raya Sarang
No. 27 Bajing Jowo, Sarang Telp. 0295 – 5516444
9.
Cabang Kaliori : Jl. Raya Kaliori No. 19 Kaliori Telp. 0295 – 5523829
10.
Cabang Sumber
: Jl. Raya Sumber No. 18 Sumber 0295 – 5544767
11.
Cabang
Utama Pati : Komplek Pasar Puri, Pati
12.
Cabang
Sukolilo : Jl.
Raya Sukolilo No. 56 Sukolilo, Pati
13.
Cabang
Juwana :
Komp. Pasar Baru II No.1B Juwana
14.
Cabang
Tayu : Jl. Ahmad Yani No. 4 Tayu, Pati Telp. 0295 –
4545095
15.
Cabang
Utama Blora : Jl. Nusantara No. 12 B Telp. 0296 – 531977
Blora
16.
Cabang
Randublatung : Kios Pasar No. 6 -7 Kel. Wulung, Randublatung
17.
Cabang
Ngawen
: Ngawen 3 – 1 (Belakang Pasar
Ngawen Blora)
18.
Cabang
Cepu : Jl. Cepu – Blora Gardu Sapi Wonorejo
19.
Cabang Utama Kudus : Ruko Lt. 1B No. 27 Pasar Kliwon Telp. 0291 –
3307327 Kudus
20.
Cabang Dawe :Komplek
Pasar Piji Blok B No. 74 Dawe Kudus
21.
Cabang Jekulo :Komplek
Pasar Jekulo Baru Blok X 02 Jekulo Kudus
22.
Cabang Kaliwungu / Kudus: Demangan 10/6 Kaliwungu
(sebelah pasar Jetak) Kudus
23.
Cabang Undaan :Jl.
Kudus – Purwodadi Desa Kalirejo, Undaan, Kudus
24.
Cabang
Utama Jepara :Jl. Terminal Lama
Kel. Jobokuto Kec. Jepara Kab. Jepara
Telp.
0291 – 4299785
25. Cabang Pecangaan :Jl. Raguklampitan Sub Terminal
Pecangaan Kec. Pecangaan
Kab.
Jepara Telp. 0291 – 754691
26. Cabang
Kalinyamatan :Jl. Jepara – Kudus
Km. 16 Margoyoso, Kec. Kalinyamatan
Kab.
Jepara Telp. 0291 – 755139
27.
Cabang
Welahan :Jl. Cemara Komplek
Pasar Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara
Telp.
0291 – 4256195
28.
Cabang
Batealit :Jl. Raya Taman
Batealit – Tahunan Km. 6 Batealit
29.
Cabang Mayong :Jln.
Jepara – Kudus Ruko Pelemkerep No. 6 Mayong, Jepara
Telp.
0291 – 3396031
30. Cabang Kelet :Jl. Raya Kelet RT. 15 RW
12 Kec. Keling
31. Cabang Utama Demak :
Komplek Pasar Bintoro A Lt. 2 No. 10 Demak
32. Cabang Sayung : Komplek Ruko Pasar Sayung Demak Telp. 024 –
6590924
33. Cabang Buyaran :
Komplek Pasar Buyaran, Karangtengah, Demak
34. Cabang Mranggen :
Kios Pasar Baru Mranggen No. 22 Mranggen, Demak Telp. 024 – 74031777
35. Cabang Karangawen : Jl.
Raya Purwodadi – Semarang 2/2 Brambang, Karangawen, Demak
36. Cabang Dempet : Jl Raya Dempet-Mintreng, Desa
Botosengon Rt 1 Rw2, Kecamatan Dempet
Kab Demak
37. Cabang Utama
Purwodadi : Jl. Dr. Sutomo No. 13
Purwodadi Telp. 0292 – 421959
38. Cabang Nambuhan :
Jl. Danyang – Kuwu Km 12 Nambuhan
39. Cabang Gabus : Jl. Gatot Subroto No. 66 A Sulursari
40. Cabang Wolo :Jl.
Anggrek Raya No. 18 Wolo Penawangan
41. Cabang Geyer : Jl. Purwodadi – Solo Km. 17 Gundih
42. Cabang
Tawangharjo : Jl. Raya Purwodadi – Blora Km 10 Tawangharjo
43. Cabang Ginggang :Pasar Jeketro Kec. Gubug
44. Cabang
Gubug :Jl. Bhayangkara
No. 16 Gubug Telp. 0292 – 533903
45. Cabang
Jambon :Pasar Jambon Kec.
Pulokulon
46. Cabang
Kradenan :Jl. Raya Kradenan
34 Kradenan, Telp. 0292 – 533442
47. Cabang Tuko :Jl. Cendrawasih Pasar
Tuko, Pulokulon Telp. 0292 – 7791742
48. Cabang
Toroh : Jl. Raya Purwodadi – Solo, Desa Depok Selatan
5/2, Toroh
49. Cabang Kalijambe :Jl. Raya Purwodadi – Solo Km 12
RT 01
Desa
Jetiskarangpung Kec. Kalijambe Kabupaten Sragen
50.
Cabang
Masaran : Pertokoan Pasar No. 2 Jl. Raya Masaran Kauman
2/1 Masaran Dan masih banyak cabang
didaerah-daerah lainnya
4.1.1 Produk dan analisis di BMT BUS Lasem
A. Model Pembiayaan di BMT Bina Ummat Sejahtera
1.
Mudhorobah (Modal Kerja)
Akad pembiayaan antara dua pihak, di mana BMT sebagai
Shohibul Maal (penyedia modal) dan anggota sebagai Mudlorib (pengelola usaha). Atas
kerja sama ini berlaku sistem bagi hasil dengan ketentuan nisbah sesuai
kesepakatan kedua belah pihak.
2.
Bai’ Bitsaman Ajil (Jual Beli)
Akad pembiayaan dengan sistem pengadaan
barang.BMT mendapatkan margin (keuntungan) yang telah disepakati dan dibayar
dengan sistem angsuran dalam jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak.
3.
Ijaroh (Jasa)
Akad pembiayaan dengan prinsip sewa-menyewa ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan anggota untuk menyewa asset pribadi maupun usaha, dengan
pemberian ujroh yang disepakati kedua belah pihak serta jangka waktu sesuai
kesepakatan.
4.
Qordul Hasan (Kebajikan)
Pembiayaan anggota yang bertujuan untuk kebajikan dengan
pertimbangan sosial yang tidak dikenakan bagi hasil ataupun margin.Anggota
hanya diwajibkan mengembalikan pokok pinjamannya saja.
Syarat-syarat Pembiayaan:
a.
Mengisi
formulir pengajuan pembiayaan.
b.
Melampirkan fotokopi identitas diri (KTP/ SIM).
c.
Melampirkan
Kartu Keluarga.
d.
Melampirkan fotokopi agunan (BPKP Kendaraan/
Sertifikat).
e.
Bersedia
disurvey.
B. Produk Simpanan BMT Bina Ummat Sejahtera
1.
Si
Rela
· Simpanan anggota yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang
memungkinkan anggota dapat melakukan transaksi penyimpanan atau penarikan
setiap saat.
· Setoran awal minimal Rp 10.000,- setoran selanjutnya minimal Rp
5.000,-.
· Nisbah bagi hasil diperhitungkan 30% dari pendapatan KJKS BMT BUS
tiap bulannya.
2.
Si
Suka
· Simpanan anggota yang diwujudkan dalam bentuk investasi berdasarkan
prinsip syariah dengan jangka waktu: 1 bulan nisbah 35%, 3 bulan nisbah 40%, 6
bulan nisbah 45%, dan 12 bulan nisbah 50%.
· Setoran minimal Rp 500.000,-
3.
Si
Sidik
· Simpanan anggota yang dikelola melalui prinsip syariah untuk
mendukung perencanaan biaya pendidikan.
·
Penarikan dilakukan setiap tahun ajaran baru
atau akhir periode pendidikan sesuai kesepakatan.
· Setoran simpanan disesuaikan dengan kelas yang diminati:
ü Kelas A sebesar Rp 150.000,-
ü Kelas B sebesar Rp 100.000,-
ü Kelas C sebesar Rp 50.000,- atau
ü Sekali setoran sebesar Rp 5.000.000,- yang dilakukan di depan, saat awal
melakukan akad.
4.
Si
Haji
· Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota yang berminat mewujudkan
keinginan untuk beribadah haji.
·
Penarikan dilakukan menjelang pelaksanaan
ibadah haji.
· Setoran awal minimal Rp 500.000,- dan setoran selanjutnya Rp
100.000,-
· Nisbah bagi hasil 30% dari pendapatan KJKS BMT BUS tiap bulannya.
5.
Si
Aqur
· Simpanan anggota yang dialokasikan untuk niat berqurban.
· Setoran awal sebesar Rp 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal
Rp 50.000,-
·
Penarikan simpanan dapat dilakukan satu bulan
menjelang Hari Raya Idul Adha.
· Nisbah bagi hasil 25% dari pendapatan KJKS BMT BUS tiap bulannya.
6.
Si
Safa
· Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota dan dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan akad Wadiah Yadlomanah.
·
Setoran dilakukan setiap satu bulan sekali
dengan jangka waktu 36 bulan.
· Setoran ditentukan sebesar Rp 250.000,- per bulan.
·
Simpanan dibagikan secara keseluruhan kepada
anggota pada akhir periode atau pada bulan ke-36.
7.
Si
Marwa
· Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota dan dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan akad Wadiah Yadlomanah.
·
Setoran dilakukan setiap satu bulan sekali
dengan jangka waktu 30 bulan.
· Setoran ditentukan sebesar Rp 25.000,- per bulan.
· Setiap bulan dilakukan Qur’ah untuk satu anggota.
·
Simpanan dibagikan secara keseluruhan kepada
anggota pada akhir periode atau pada bulan ke-30.
8.
Si
Tara
· Simpanan anggota yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang
memungkinkan anggota dapat melakukan transaksi penyimpanan atau penarikan
setiap saat di semua kantor Cabang atau Kantor BMT anggota Si Tara.
· Setoran awal minimal Rp 25.000,- setoran selanjutnya minimal Rp
10.000,-
·
Setiap anggota diberikan fasilitas kartu ATM.
4.2 BANK INDONESIA
STATUS & KEDUDUKAN
BANK INDONESIA
Lembaga Negara Yang Independen
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika
sebuah UUD baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan
berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia no. 6/2009. Undang-Undang
ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga Negara yang
independen dalam melaksakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan
pemerintahan dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas
diatur dalam UU ini.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam
merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana dientukan
dalam Undang-Undang tersebut. Pihak luar tidak dibeanarkan mencampuri pelaksaan
tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau
mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan
kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif
dan efisien.
VISI,MISI, &
SASARAN STRATEGIS BANK INDONESIA
Visi
``Menjadi lembaga Bank Sentral yang kredibel dan terbaik
diregional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta
pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.``
Misi
o
Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga
efektifitas transmisi kebijakan moneter
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
o
Mendorong system keuangan nasiona bekerja secara
efektif dan efesien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan
eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat
berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional
o
Mewujudkan system pembayaran yang aman, efisien, dan
lancer yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan
stabilitas keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan
nasional.
o
Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank
Indonesia yang menunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja,
serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka
melaksankan tugas yang dimanfaatkan.
KANTOR PERWAKILAN BI WILAYAH III (BALI & NUSRA)
VISI & MISI KPw BI WILAYAH III (BALI & NUSRA)
Visi
Menjadi kantor
perwakilan yang kreditbel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan
kontributif pada pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
Misi
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga
stabilitas nilai rupiah , stabilitas sistem keuangan, efektifitas pengelolaan
uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan
ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.
KANTOR PERWAKILAN BI WILAYAH III (BALI & NUSRA)
Jl. Letda Tantular, No. 4 Renon
DENPASAR
4.2.1
Struktur Organisasi
Bagan 1. Struktur Organisasi BI
|
4.2.2
Produk Pokok dan Analisis KPw BI Wilayah III (Bali & Nusra)
1. Kajian ekonomi dan
keuangan regional wilayah dan atau provinsi diwilayah kerjanya.
2. Hasil riset, penyeksi
dan asesmen ekonomi dan keuangan daerah.
3. Fasilitas pengendalian
inflasi dan pembangunan ekonomi daerah, melaui tim pengendali inflasi daerah.
4. Melaksanakan program
-
Makropdensial
-
Pelaksanaan dan pemerataan keuangan untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
-
Pemberdayaan JMKM
5. Terselenggaranya
-
Distribusi, layanan, dan pengolahan uang rupiah
diwilayah kerjanya dan
-
Distribusi, layanan, dan pengolahan uang rupiah di
area distribusinya (khusus bagi KPw wilayah yang menjadi depo kas)
6. Pemberian, pencabutan,
dan pembatalan ijin penyelenggaraan jasa pengelolaan uang rupiah dan kegiatan
terkait seperti :
-
Penyelenggaraan kegiatan pengolahan uang (cash processing)
-
Penyelenggaraan kegiatan kas titipan
7. Pengawasan pengelolaan
uang rupiah diwilayah kerjanya
8. Terselenggaranya
-
Kliring diwilayah kerjanya
-
Layanan RTGS diwilayah kerjanya
9. Pemberian, perebutan,
dan pembatalan ijin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran dan kegiatan
terkait, seperti
-
Sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh pihak
selain Bank Indonesia, missal Kegiatan Usaha Pengiriman Uang Dan Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu
-
Penyelenggaraan kliring dan penyelesaian akhir diluar
SKNBI dan BI-RTGS
-
Pedagang valuta asing
10. Pengawasan jasa sistem
pembayaran diwilayah kerjanya.
4.3 OBJEK KEWIRAUSAHAAN MR.KUTA
BALI
Mr.Kuta adalah perusahaan dengan
legalitas resmi yang sudah berdiri dari tahun 1989, bergerak pada beberapa
bidang usaha seperti :
1. Mr Kuta Cargo
2. Mr Kuta Garment
3. Mr Kuta Surf
4. Mr Kuta Craft
5. Mr Kuta Furniture
6. Mr Kuta Bali Oleh-Oleh
Khas Bali
Produk Pokok Mr Kuta Bali
Proses Produk Kaos
Original Mr Kuta Bali
1. Menentukan bahan
material
2. Checking material
3. Membuat patrun
4. Membuat pola
5. Memotong material
sesuai pola
6. Jarit bahan
Jenis Bahan
Combed, carded, TC, PE,
Lyra, dll
Penentuan Jenis Bahan
Untuk Produksi
1. Kaos warna putih
(fancy)
2. Dasar gelap (rubber)
3. Warna lain (discharge)
4. Flock (bludru)
5. Foil/ mengkilat
6. Plastisol
Desings
1. Membuat design
2. Pecah design
3. Abdruk film
4. Screen
5. Penentuan warna desingn
6. Proses produksi
Awal mula bisnis dari
pedagang asongan/ pedagang yang berada di tepi pantai. Mengapa dinamakan
Mr.Kuta? karena orang-orang yang ingin membeli produknya tidak tahu namanya,
kemudia mereka menyebutnya dengan Mr.Kuta. Selanjutnya pedagang ini membuat
took kecil-kecilan dari menjual kacamata dengan modal 3000 dijual 100.000,
mencari peluang lagi dengan menjual jaket kulit dan terus berinovasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari Pemaparan diatas, penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1.
Adanya Pembekalan sangat membantu
para peserta KKL (Kuliah Kerja Lapangan) untuk mengetahui secara global
tempat-tempat yang akan dikunjungi dan penjelasan teknis. Hal ini dimaksudkan
sebagai bekal untuk terjun langsung ke lapangan.
2.
Lembaga
keuangan syariah di indonesia tumbuh dan berkembang pesat ditengah tengah
masyarakat non muslim dikarenakan metode yang di gunakan adalah prinsip syariah
tanpa mengandung unsur riba(bunga).
3.
BMT
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh LSM kemudian di akomudir oleh pemerintah
dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), Jadi BMT itu adalah KJKS.
3.2
Saran
Dengan berakhirya kuliah
kerja lapangan (KKL) ini penulis mengharapkan :
-
Adanya peningkatan kualitas
operasional dan pelayanan di lembaga keungan syariah maupun perbankan di
indonesia
-
Meningkatkan
pelayanankepada para nasabah,tidakmembuatnasabah menunggu lama serta lebih ditingkatkan keramahannya.
-
Mempekerjakan
tenaga-tenaga ahli dan professional sehingga pelayanan bisa menjadi lebih
maksimal.
Dan sebagai mahasiswa jurusan perbankan syari’ah mengharapkan kepada
generasi-generasi penerus agar lebih cakap dalam segala persoalan yang dihadapi
dalam perbankan syari’ah, sehingga bisa menjadi generasi yang handal dan
profesional dan tidak lupa pada asas-asas syari’at Islam dan perbankan Islam
lebih maju dan lebih berkembang di masa mendatang.
3.3 Penutup
Puji syukur
alhamdulillah sebagai kata akhir pembahasan laporan KKL. Penulis menyadari
keterbatasan dan kekurangan pengetahuan, sehingga dalam penulisan laporan ini
banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) ini.
Semoga laporan kuliah
kerja lapangan (KKL) ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Heri Sudarsono, 2004. Bank
dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
Cet. 2, Yogyakarta Ekonisia,
2 Makhalul
Ilmi, ,2002. Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Cet.1,Yogyakarta, UII Press
3 Justin
G. Longenecker, & dkk. 2001. Kewirausahaan
Manajemen Usaha Kecil Buku I. Jakarta: Salemba Empat
terimah kasih ya mba. saya banyak mengambil contoh dari artikel ini, karena tempat kkl sama, saya di bmt bus cabang kragan rembang semarang. sangat bermanfaat artikelnya mba
ReplyDeleteIya sama sama :) alhamdulillah jika dpt membantu hehe
DeleteTERIMAKASIH WISNU, ATAS KOMENT-NYA....
ReplyDelete